Please enable JavaScript

Pentingkah memiliki kartu kredit? Ini untung ruginya

Kartu Kredit

Bagi kamu yang belum memiliki kartu kredit dan ada niat untuk memiliki kartu kredit silahkan simak. Atau mungkin juga kamu orang yang mendapat tawaran kartu kredit dari sebuah bank untuk dibuatkan kartu kredit, silahkan simak juga ya.

Tahun 2018, saya membuat rekening di CIMB Niaga di Kantor cabang Riau, Kota Bandung. Niat saya membuat rekening sebenarnya hanya untuk memenuhi syarat untuk menjadi driver ojek online. Tanpa pikir panjang, saya bikin aja jenis tabunganku. Saldo awal saya setorkan Rp 20 ribu. Kan niatnya pertama bikin bukan untung nabung, tapi untuk pembayaran insentif uang ngojek. Jadi buat apa setor banyak banyak? Lagi pula keuangan saat itu emang lagi boke alias kere. Tapi sial... Saya ga di terima jadi driver. Mungkin ngojek bukan jalan rejeki saya.

Sempat kepikiran untuk ngebuang tuh kartu ATM. Tapi setelah dipikir pikir akhirnya ga jadi. Daripada dibuang lebih baik di koleksi di dompet. Biar dompet kelihatan tebal. Hahaha... Meskipun uang nya tipis.

Lalu tanpa disangka keadaan pun membaik. Saya punya pekerjaan baru... dan kartu ATM pun dapat berfungsi sebagai mestinya. Bukan cuma hiasan dompet saja... saya mulai menabung secara rutin.

Setelah satu tahun berlalu saldo saya sudah cukup lumayan. Karena reputasi saya bisa dikatakan prospektif. Tidak lama kemudian seorang Telemarketing Bank menelpon saya dengan rayuan manisnya.

"Halo selamat pagi... Apa ini dengan Bapak Tedi? Perkenalkan saya Mr.X dari bank XYZ bla... bla... bla... "

Dari percakapan tersebut. Intinya adalah sebuah penawaran kartu kredit.

Dalam hati saya berkata buat apa ya? Kan saya orang nya gak suka kredit. Tapi saat itu saya ada penasaran juga ingin memilikinya. Soalnya belum pernah punya kartu kredit. Jadi boleh juga untuk memilikinya, karena gak ada biaya Tahunannya. Jadi meskipun gak dipake pun gak bakalan ada biaya tahunan atau annual fee nya.

Setelah dipikir pikir, akhirnya saya meng-iyakan saja atau menyetujui tawaran telemarketing yang baik itu. Saya kasihan juga terhadap telemarketing. Ia pasti punya tekanan target pekerjaan. Ya, itung itung membantu meringankan bebannya. Wkkk....

Satu minggu kemudian Kartu kredit nya sudah tiba di rumah, diantarkan oleh kurir. Langsung membuka dan mengaktifkannya sesuai petunjuk yang ada.

Sebenarnya saya ga ada niat buat menggunakannya, kecuali jika memang keadaan darurat, saya bisa menarik uang yang ada sesuai limit kartu tersebut. Tetapi ternyata salah. Banyak sekali godaannya, akhirnya saya gunakan untuk kredit handphone dan barang lainnya. Tapi kabar baiknya, kredit saya pastinya sesuai pendapatan saya. Jadi masih bisa mengontrol dan kredit dapat dilunasi secara mulus atau kredit lancar.

Itu berbanding terbalik dengan teman baik saya. Dia sama punya kartu kredit tapi biaya kreditnya tidak terkontrol. Dan akhirnya ia "gali lobang tutup lobang" untuk bayar hutang nya.

Kembali ke pembahasan utama.

Jadi apakah kartu kredit itu penting?

Saya menjawab, penting. Jika digunakan dengan bijak, apalagi pintar melihat peluang usaha. Banyak lho promo promo kartu kredit. Kamu bisa membeli barang dengan harga promo dengan pakai kartu kredit lalu menjualnya dengan harga normal. Sudah menguntungkan... ditambah lagi, kartu kredit itu bisa tarik tunai layaknya kartu ATM debit. Jika butuh dana cepat, bisa dipakai... Jika pinjem ke leasing prosedurnya lama. Apalagi pinjem ke tetangga, belum tentu mereka punya. Jika punya pun belum tentu ngasih pinjem...

Tetapi, meskipun penting. Saya tidak menyarankan untuk memilikinya. Takutnya kamu terjerat hutang dan kurang disiplin membayar nya. Bisa bisa bunganya bertambah terus dan menggunung. Dan akhirnys terlilit hutang. Banyak juga orang yang nekat bunuh diri karena dililit hutang. Jadi lebih baik menghindarinya. 

Semoga bisa menjadi pertimbangan sebelum kamu mengajukan pembuatan kartu kredit.

Perhatian !
Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dilarang keras berkomentar mengandung kata pornografi, sara, politik, jualan atau promosi, ujaran kebencian dan menyudutkan pihak tertentu. Bijaksanalah dalam memberi komentar. Terima kasih
0 Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *