Please enable JavaScript

Alasan jangan posting makanan di Sosmed. Ini resikonya !

Selamat malam teman-teman. Kali ini saya tertarik memberikan opini tentang maraknya posting makanan enak atau mahal. Saya nggak iri ataupun dengki. Itu adalah hak setiap orang untuk meluapkan kebahagiaan masing-masing.

Hal yang mendasari saya menulis adalah saya mendengar cerita dari teman saya. Katakan saja namanya "Yayan". Dia adalah seorang yang cukup mampu dan memiliki bisnis di bidang Fashion.

Suatu ketika dia sedang liburan ke Lombok. Dia menjajakan kaki mengelilingi keindahan alam di sana. Ia mengambil photo setiap kejadian dan momen yang ia lewati. Setiap ada pemandangan bagus pasti mengambil gambarnya untuk dijadikan kenangan. Lalu dia pergi ke sebuah restoran yang cukup elit dan tidak ketinggalan ia pun mengambil photo makanan yang ada di depan matanya. Lalu memposting di sosial media yaitu Facebook dan Instagram.

Dia bercerita kepada saya, dia langsung dibenci oleh keluarganya sendiri, tepatnya sepupu atau anak dari pamannya. Anak dari pamannya itu, katakan saja "Alex" adalah orang yang memiliki nasib kurang beruntung, sedikit pemalas dan negatif.

Lantas ia marah-marah karena nasib dia tidak sebaik si Yayayan. Apalagi di Sosial media mereka berteman. Dia selalu iri terhadap nasib si "Yayan" yang berbanding terbalik dengan keadaanya.

Dari cerita di atas, kita tidak membicarakan siapa yang salah dan siapa yang benar. Karena pokok pembahasannya bukan mencari kebenaran dan membela prinsip idealisme seseorang.

Tetapi untuk sekedar bahan pertimbangan saja sebelum kita berniat posting makanan enak di sosial media. Berikut akan saya ulas sisi negatifnya.

Source : Pixabay.com

Menimbulkan iri hati seseorang

Poin pertama berkaitan erat dengan cerita di atas. Sebelum posting, kita sebaiknya memikirkan nasib orang lain yang tidak seberuntung kita. Banyak fakir miskin yang mungkin saja belum makan atau kelaparan. 

Timbul rasa riya dan haus pujian

Pernahkah mendengar bahwa ujian orang bodoh adalah setan menjerumuskan dengan kebodohannya. Ujian orang hebat adalah setan menggoda dengan sifat riya dan takabur. Sesuci apapun dan setinggi apa pun jika timbul rasa riya dan sombong maka percuma saja.

Terkesan Norak

Secara logika, orang yang posting makanan enak adalah orang yang pertama kali makan di tempat itu dan sangat jarang. Jarang orang memposting makanan enak ketika di kantin sekolah atau kantor. Itu karena tempatnya sudah sering dikunjungi. Jadi orang yang sering mencicipi makanan enak pasti menganggapnya norak atau Orang kaya Baru (OKB).

Meskipun ada sisi negatif nya, posting makanan enak tuh ada sisi positifnya juga. Yaitu sosial media menjadi tempat marketing yang bagus dan tertarget. Terutama untuk bisnis wisata dan makanan. Tentu pihak yang diuntungkan adalah para pemilik bisnis.

Perhatian !
Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dilarang keras berkomentar mengandung kata pornografi, sara, politik, jualan atau promosi, ujaran kebencian dan menyudutkan pihak tertentu. Bijaksanalah dalam memberi komentar. Terima kasih
0 Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *